MENU Senin, 25 Nov 2024

Datang di Kayen, Petani Mengeluh ke Andika-Hendi

waktu baca 2 menit
Kamis, 14 Nov 2024 22:14 0 35 Editor

PATI, SRn || Kedatangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi di komplek makam syeh Jangkung Kecamatan Kayen Kabupaten Pati, Kamis (14/11/2024) siang.

Mereka sampai disana langsung mendapatkan keluhan dari para petani disana.

Petani di Kecamatan Kayen dan sekitarnya mengeluhkan berbagai permasalahan dari mulai harga gabah yang tak stabil hingga tak adanya bantuan alat pertanian yang menyasar kelompok tani Bumi Mina Tani.

Andika-Hendi datang pukul 11.44 WIB, dengan disambut ribuan petani di Kecamatan Kayen dan sekitarnya. Andika-Hendi juga didampingi oleh Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin, DPR RI Haryanto dan juga Calon Bupati Pati, Wahyu Indriyanto.

Salah seorang petani dari Kelompok Tani Desa Wotan Kecamatan Sukolilo menyampaikan harga gabah di Kabupaten Pati tidak stabil. Hal ini yang menjadi keluhan petani di Desa Wotan Sukolilo.

“Namun, di desa Wotan skala prioritas 90 persen menanamnya ketan. Jadi ketan, tidak padi mungkin terafiliasi dari petani dari kecamatan undaan Kudus,” kata Sujadi di komplek makam syeh Jangkung Kayen.

Selama lima tahun terakhir, pihaknya menyampaikan tidak pernah menanam padi. Lantaran harga jualnya tidak sebanding dengan tenaga. Sejauh ini, pihaknya hanya menanam ketan, dikarenakan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan padi.

“Saya sendiri pun sudah 5 tahun tidak menanam padi pak, saya akui, karena apa?, karena pertimbangan satu di harga, kedua, produktivitas dari lahan,” ungkapnya.

Baca Juga  Kenang Pesan Jaga Amanah, Ahmad Luthfi Bareng Anaknya Ziarah ke Makam Istri

Sujadi berharap, jika Andika-Hendi terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah dapat mengurangi beban petani. Disamping itu, dapat menormalisasi sungai yang berada di sepanjang Desa Wegil sampai Talun.

“Untuk mengurangi beban atau bencana di desa kami khususnya dari hulu sampai hilir (sungai hulu sampai hilir), yaitu dari desa Wegil, Baleadi, Wotan, Baturejo, Kasian, Talun dan seterusnya pak, ini mohon ada normalisasi pak,” jelasnya.

Sementara itu, Sartono Kelompok Tani Desa Sidomukti Kecamatan Gabus menyampaikan hal yang berbeda yakni terkait alat-alat pertanian.

“Saya sampaikan hampir sama pak, langsung saja, alat-alat pertanian itu yang selama ini di kelompok Sidomukti belum ada, hal itu perlu bapak pikirkan,” tutupnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA