MENU Senin, 25 Nov 2024

Tolak Aturan HAI Yang Baru, Puluhan Nelayan Geruduk Kantor PPP Juwana

waktu baca 2 menit
Sabtu, 6 Apr 2024 07:46 0 51 Editor

PATI, SRn || Puluhan nelayan menggeruduk kantor Petugas Pendataan Produksi (PPP) ikan Juwana pada Sabtu (6/4/2024).

Kedatangan mereka untuk menolak terbitnya Kepmen KP Nomor 29 tahun 2024 tentang Harga Acuan Ikan (HAI) di kantor PPP Bajomulyo Juwana.

Mukit, Ketua Barisan Muda Nelayan Pantura menegaskan, Para pelaku usaha kapal penangkap ikan sangat dirugikan dengan perubahan aturan tersebut.

Olehnya itu, pihak KKP harus segera merubah demi kesejahteraan para nelayan.

Apalagi, KKP merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah, harusnya bisa lebih bijaksana dalam membuat aturan.

“Nelayan bekerja sudah tidak ada hasil, tetapi KKP mengeluarkan Kepmen no 29 tahun 2024 tentang kenaikan HAI, dan itu mengakibatkan PNBP yang harus dibayar nelayan melambung tinggi.”ujarnya

Adapun yang menjadi keberatan para nelayan terhadap terbit dan berlakunya Kepmen Nomor 29 Tahun 2024 Tentang Harga Acuan Ikan (HAI) disebabkan antara lain :

1. Kondisi hasil tangkapan ikan tidak menutup perbekalan, sehingga mayoritas pelaku usaha di Pati mengalami kerugian besar;

2. Ketika harga ikan mulai membaik Pemerintah dalam hal ini KKP menaikkan HAI yang tidak wajar (terlalu tinggi)”

Kami pelaku usaha penangkapan ikan di Pati memohon untuk menunda atau merealisasi pemberlakuan Kepmen Nomor 29 Tahun 2024 Tentang Harga Acuan Ikan dan tetap diberlakukan Kepmen Nomor 199 Tahun 2023 Tentang Harga Acuan Ikan,”terangnya.

Dalam aksi itu, para pelaku usaha perikanan mengancam jika tuntutan mereka tidak diakomodir, maka akan melakukan aksi lebih besar

Baca Juga  PN Pati Terima 100-an Permintaan Bebas Terpidana Dari Bacaleg, Ada Apa Sih?

“Apabila permohonan kami tidak segera direspon, maka akan kami tindak lanjuti dalam waktu dekat.”ancamnya.

Diketahui, Para pelaku usaha perikanan yang melakukan aksi di kantor Petugas Pendataan Produksi (PPP) terdiri dari sejumlah paguyuban, diantaranya,

1. Mitra Nelayan Sejahtera (Purse Seine);
2. Mina Santosa (Jaring Tarik Berkantong);
3. Mina Samudra Raya Bersatu (Jala Jatuh Berkapal);

Dalam aksinya itu, mereka tidak ditemui oleh kepala kantor PPP Juwana lantaran yang bersangkutan sedang keluar daerah

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA