MENU Jumat, 03 Okt 2025

Guru SMAN 1 Sulang Semangat Menulis Cerpen, Siap Lahirkan Karya Sastra Berkualitas

waktu baca 2 menit
Jumat, 25 Jul 2025 15:46 0 116 Editor

REMBANG, SRn || Suasana berbeda tampak di Laboratorium Kimia SMAN 1 Sulang, Rembang, Jumat–Sabtu (25–26/7/2025). Ruangan yang biasanya digunakan untuk praktik pelajaran eksakta itu berubah menjadi ruang penuh inspirasi dan imajinasi, ketika 45 guru sekolah tersebut mengikuti Workshop Peningkatan Kompetensi GTK dalam Menulis Cerpen.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para guru untuk menggali sisi lain dari profesi mereka, yakni sebagai penulis dan penggerak literasi.

Kepala SMAN 1 Sulang, Sigit Toto Mursito, S.Si., membuka kegiatan secara resmi dan menekankan pentingnya keteladanan guru dalam berkarya.

“Menulis bukan hanya kemampuan, tetapi komitmen. Guru harus menjadi panutan, termasuk dalam dunia literasi,” ujarnya.

Workshop yang difasilitasi oleh penulis dan pegiat sastra Arif Khilwa dari Komunitas Gandrung Sastra, Pati, ini mengajak peserta untuk menyelami proses kreatif menulis cerpen secara langsung—mulai dari menemukan ide, menyusun alur, membangun konflik, hingga menciptakan karakter yang hidup.

Arif mengungkapkan bahwa tantangan terbesar bukan pada teknik menulis, melainkan keberanian untuk memulai. “Banyak guru punya potensi luar biasa, tinggal dorongan untuk menuangkannya menjadi tulisan yang menyentuh pembaca,” jelasnya.

Selama dua hari, para guru dibimbing secara intensif dalam praktik menulis cerpen. Hari kedua workshop difokuskan pada penyelesaian naskah cerpen masing-masing peserta.

Rencananya, seluruh hasil tulisan akan dihimpun dalam sebuah antologi yang akan diterbitkan resmi dan memiliki ISBN.

Tak hanya sekadar menghasilkan karya, kegiatan ini diharapkan menjadi awal lahirnya tradisi menulis di kalangan guru SMAN 1 Sulang.

Baca Juga  Rayakan Lebaran, Lapas II Pati Berikan Remisi Untuk Ratusan Warga Binaan

Lebih jauh, para guru yang aktif menulis juga diharapkan bisa menjadi pembina literasi bagi para siswa dan mendorong lahirnya generasi penulis muda.

Antusiasme tinggi dari para peserta menjadi bukti bahwa guru tidak hanya mengajar dari buku teks, tapi juga bisa berkarya melalui tulisan. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA