Lapas Pati Ikuti Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan 2025 Secara Daring

PATI, SRn || Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pati turut berpartisipasi dalam kegiatan Pembukaan Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Acara yang dipusatkan di Lapas Kelas IIA Cibinong ini berlangsung selama tiga hari, mulai Senin hingga Rabu, 23–25 Juni 2025. Seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di Indonesia, termasuk Lapas Pati, mengikuti pembukaan secara daring melalui aplikasi Zoom pada Senin (23/6/2025).

Baca Juga

2 tahun  lalu

Jalur Alternatif Juwana Mulai Rusak

235 Editor

Pembukaan acara secara resmi dilakukan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas), Agus Andrianto.

Kalapas Pati, Suprihadi, bersama jajaran pejabat struktural dan perwakilan warga binaan pemasyarakatan (WBP) mengikuti rangkaian pembukaan secara virtual dari ruang zoom.

Perkemahan ini mengangkat tema “Tangguh dalam Cobaan, Tumbuh dalam Pembinaan” sebagai simbol kegiatan pembinaan karakter yang dilandasi nilai kesetiaan, pengabdian, dan tanggung jawab moral.

Baca Juga

2 tahun  lalu

MTs Silahul Ulum Kedatangan Tamu Syekh dari Yaman

595 Editor

Meskipun mengikuti secara daring, warga binaan tetap dilibatkan secara aktif, termasuk mempelajari dan menampilkan yel-yel serta menyimak arahan dan materi dari pusat kegiatan.

Kegiatan ini menjadi media pembelajaran yang positif dalam membentuk karakter dan semangat nasionalisme.

Kalapas Pati, Suprihadi menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam proses pembinaan warga binaan, khususnya dalam menanamkan nilai disiplin, jiwa kepemimpinan, serta kesiapan reintegrasi ke masyarakat.

“Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap warga binaan dapat lebih percaya diri dan memiliki keterampilan sosial yang lebih baik,” ujar Suprihadi.

Dengan adanya kegiatan seperti Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan, diharapkan proses pembinaan di Lapas semakin berdaya guna, mendukung tujuan besar pemasyarakatan yakni membentuk manusia yang sadar akan kesalahan, bertanggung jawab, dan mampu kembali ke tengah masyarakat sebagai pribadi yang berguna. (*)