PATI, SRn || Pemerintah Kabupaten Pati menetapkan enam desa wisata. Keenam desa wisata itu, diantaranya Desa Tajungsari Kecamatan Tlogowungu, Desa Soneyan Kecamatan Margoyoso, Desa Gunungsari Kecamatan Tlogowungu, Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo, Desa Gabus Kecamatan Gabus dan Desa Kauman Kecamatan Juwana.
Penetapan enam desa wisata digelar di Sanggar Budaya Waringin Tunggal Desa Soneyan Kecamatan Margoyoso, Senin (15/7/2024).
Sebelum ditetapkan jadi desa wisata, berbagai budaya dan keunggulan masing-masing desa ditampilkan dalam karnaval. Sehingga membuat ribuan warga sekitar ikut menyaksikan kegiatan tersebut.
Seperti Desa Soneyan yang mempunyai kesenian Wayang Topeng, Desa Gabus menampilkan Macan Loreng, Tajungsari dengan wisata sejarah Ki Ageng Kenduruan, Desa Kauman dengan Kampung Pancasila hingga Desa Sukolilo dengan wisata budaya Tradisi Meron.
Dalam peresmian kali ini dihadiri oleh Plh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Syurya Deta Syafrie dan Kepala Dinporapar Kabupaten Pati Rekso Suhartono, serta seluruh Dinporapar di Karisedenan Pati.
”Sudah kita kukuhkan Desa wisata. Ada enam tambahan desa wisata. Kita berharap, desa wisata ini membawa kebaikan untuk Kabupaten Pati. UMKM bertumbuh. Produk Kabupaten Pati bisa dikenal,” ucap Penjabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro.
Sebelumnya ada 24 desa rintisan yang mengikuti penilaian. Namun dari jumlah tersebut, baru enam desa yang lolos menjadi desa wisata.
”Ajukan ada 24 desa, tapi baru 6 yang lolos dan kita kukuhkan. Tidak menutup kemungkinan, desa lainnya bisa menjadi desa wisata dengan evaluasi dan perbaikan potensi. Sehingga mendongkrak ekonomi,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Henggar meminta kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) masing-masing desa mengembangkan desanya, sehingga kunjungan wisatawan semakin tumbuh dan ekonomi masyarakat semakin berkembang.
”Potensi wisata berkembang, sehingga kunjungan wisatawan naik. Pertumbuhan ekonomi juga berkembang. Soneyan ada seni budaya yang luar biasa, Gabus juga. Kemudian Tradisi Meron di Sukolilo yang menjadi cagar budaya tak benda,” tutupnya.
Tidak ada komentar