PATI, SRn || Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Barisan Lembaga Nusantara (BLN) mendatangi kantor Dinas Perdagangan Dan Perindustrian (Disdagprin) Kabupaten Pati.
Mereka menanyakan soal pembangunan pasar di kecamatan Kayen yang terbengkalai dan tidak difungsikan.
Padahal, pasar yang dibangun dari tahun 2019 lalu itu belum pernah ditempati, tapi tapi kondisinya sudah rusak parah dan banyak sampah hingga kotoran manusia berceceran.
Dalam audensi yang disampaikan Koordinator BLN Awang Dodik meminta agar Disdagprin bisa mengambil sikap soal pembangunan pasar tersebut.
“Kami minta Disdagprin bisa mengambil sikap, karena pasar Kayen saat ini belum difungsikan, tapi kondisinya rusak parah dan penuh sampah,”ungkapnya Kamis (25/4/2024)
Terpisah, Kepala Disdagprin Kabupaten Pati Hadi Santoso menjelaskan, Pasar Kayen baru diserahkan ke Disdagprin ke pemerintah pusat pada 2023 lalu.
Dalam audensi itu sejumlah masyarakat meminta agar pasar Kayen yang belum difungsikan segera dioperasionalkan, khususnya Los yang baru, yang dibangun dari 2018 yang sebagian besar belum ditempati.
“Kita kesulitan untuk menggiring pedagang yang berada di pelataran, dan diluar pasar yang sering mengganggu lalu lintas, tapi nanti akan kita upayakan lagi,”katanya.
Sejauh ini, Lanjut Dia, Para pedagang masih enggan menempati los yang baru dengan berbagai alasan.
Namun, menurut Hadi, ada beberapa solusi agar pasar bisa difungsikan, diantaranya membuat akses jalan masuk dari pintu belakang menuju los pasar yang baru, hanya saja itu butuh perencanaan dan anggaran.
Selain itu, soal Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berada di belakang pasar juga tidak terawat, tapi itu sudah disampaikan ke bidang pasar untuk segera dibenahi.
“Soal pemeliharaan kita minim anggaran, tapi kami akan upayakan di perubahan anggaran 2025 agar bisa dianggarkan,”terangnya.
Tidak ada komentar