PATI, SRn || IP (inisial), seorang warga Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati terpaksa melaporkan DTP suaminya sendiri yang bekerja di PLN Juwana ke Aparat Penegak Hukum (APH).
Laporan itu atas dasar meminta pertanggungjawaban, lantaran sang mantan suami menelantarkannya selama 7 tahun bersama anaknya tanpa memberi nafkah.
Tapi, dalam proses perkara yang menimpanya, putusan 4 bulan yang menjerat DTP dinilai tidak adil.
“Terus terang saya kecewa dengan hasil putusan, saya ditinggal 7 tahun, setelah saya laporkan hukumannya hanya 4 bulan, itu tidak sebanding,” ungkap IP kepada wartawan ini Rabu (27/12/2023).
Ia mengaku meminta keadilan atas putusan itu, karena hukuman yang menimpa DTP dianggap tidak setimpal dengan perbuatannya.
“Saya minta keadilan, dan semoga ada keadilan yang lebih baik ke depan dalam masalah ini,” keluhnya.
Hal senada juga disampaikan, Esera Gulo, Kuasa Hukum IP saat ditemui di kantornya. Menurut Gulo, IP dan DTP menikah pada 2016 lalu, namun setelah 3 bulan, sang suami langsung meninggalkan istrinya tanpa memberikan informasi apapun.
Ironisnya, pada tahun 2021, DTP justru mengajukan gugatan ke Pengadilan Agama (PA) Pati, namun dalam gugatan itu gugur lantaran DTP tidak hadir saat sidang putusan.
“IP lalu melaporkan DTP ke Polresta Pati pada 18 Novemver 2021, atas dugaan penelantaran anak, dan pada Agustus 2023, baru di limpahkan ke Kejari Pati,” katanya.
Dari hasil putusan tertanggal 14 Desember 2023, PN memutuskan terdakwa bersalah karena telah mekakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 49 huruf a Undang-Undang.
“Hasil putusan, terdakwa dihukum 4 bulan, tapi dalam inkra putusan 7 hari, terdakwa diberi kewenangan untuk menerima atau tidak, dan terdakwa tidak banding, seharusnya terdakwa ditahan, namun faktanya tidak ditahan,” kesalnya.
“Terdakwa harus ditahan, bukannya bebas berkeliaran, kami akan minta keadilan, dan saat ini kami sudah kirim surat kemana-mana,” tambahnya.
Terpisah, Ys, Jaksa di Kejari Pati ketika dikonfirmasi mengaku bahwa dalam perkara yang menjerat DTP belum ditahan, karena saat ini keluarganya ada yang sakit.
Ia juga membantah adanya dugaan terima uang saat berada di kamar mandi sebelum di gelar sidang melalui Vicon di Kejari Pati.
“Itu tidak benar, jadi dibuktikan aja nggih, saya juga tidak melihat, dan itu tidak ada,” tepisnya.
(Red)
Tidak ada komentar