PATI, SRn || Mukit, adalah pria kelahiran Desa Bumimulyo Kecamatan Batangan Kabupaten Pati.
Dalam perjalanan hidupnya, sudah beberapa kali dirinya mengalami jatuh dan harus kembali bangkit untuk tetap bisa bertahan hidup.
Pendiriannya yang keras, menjadikan suami dari Elviana warga Desa Bendar ini tidak pernah patah semangat dan terus berjuang.
Ia pernah mencoba untuk mengadu nasib di Surabaya sebagai supir angkot, setelah sebelumnya gagal merantau di Jogyakarta sebagai kuli garam.
Pria yang saat ini mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Pati, dari Daerah Pilihan (Dapil) 3 meliputi, Kecamatan Batangan, Kecamatan Juwana, Kecamatan Trangkil dan Kecamatan Wedarijaksa itu menekuni pekerjaannya dari tahun 2001-2024.
Pendapatan yang tak seberapa sebagai supir angkot berhasil ditekuninya selama 3 tahun, meski uang yang didapat itu harus disisihkan sedikit untuk orang tuanya.
“Kalau supir angkot itu tak seberapa pendapatannya, yang penting untuk bisa bertahan, dan mengirim sedikit rejeki ke orang tua,” ungkap Mukit, saat bincang-bincang dengan media ini.
Anak dari Lasmin warga Desa Bendar dan ibu yang bernama Sugirah warga Desa Bumimulyo, sejak kecil hidup dari keluarga yang kurang mampu.
Ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan, namun ia bersama saudara perempuannya dididik untuk selalu jujur, bertanggung jawab, tidak patah semangat, dan harus selalu bekerja keras.
“Memang keluarga kami serba kekurangan saat itu, tapi orang tua kami selalu mendidik agar selalu jujur, karena itu modal utama untuk menuju kesuksesan,” ujarnya.
Liku-liku perjalanan yang dilalui, Mukit yang saat ini menekuni usaha dibidang perikanan, berjanji ke depan nanti ingin mengabdikan diri ke masyarakat untuk bisa maju sebagai wakil rakyat.
Hal ini dimaksudkan karena Mukit tidak ingin melihat kebijakan-kebijakan pemerintah yang sering tidak berpihak kepada masyarakat, khususnya ke rakyat kecil.
“Atas ijin dan restu sang ibu, saya maju sebagai anggota DPRD Pati dari partai Demokrat, semoga ini bisa menjadi amanah,” tuturnya.
Tidak ada komentar