MENU Senin, 25 Nov 2024

Peringati HAN, Lesbumi Kudus Ingatkan Orang Tua Lebih Memperhatikan Anak

waktu baca 2 menit
Senin, 31 Jul 2023 14:56 0 289 Editor

KUDUS, SRn || Bagi kedua orang tua, memiliki anak merupakan suatu anugerah dan kenikmatan yang diberikan oleh tuhan. Sudah sepantasnya anak mendapatkan pendidikan, perlindungan, cinta, dan kasih sayang orang tua. Namun, dewasa ini masih ada oknum orang tua yang melakukan kekerasan terhadap anak. Kata Edi Buseng saat mengawali Ligusty Poeziya di Balai Jagong, Kudus pada Minggu, (30/07/2023).

“Masih segar dalam ingatan kita, kasus seorang anak dari petugas pajak yang secara brutal menganiaya anak lainnya karena masalah asmara. Hal ini tidak akan terjadi apabila anak mendapatkan pendidikan dan pola asuh yang benar dari kedua orang tuanya,” lanjut Buseng.

Ligusty Poeziya merupakan salah satu kegiatan yang diprakarsai oleh Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Kabupaten Kudus. Kegiatan bulanan ini mengajak para penyair dan masyarakat Kudus mendeklamasikan di ruang publik.

Kali ini Ligusty Poeziya mengusung tema “Anak, Harta Masa Depan”. Beberapa penyair lintas generasi, mahasiswa, pelajar, hingga anak-anak turut menyampaikan keresahan melalui puisinya. Diantaranya, Rina handayani (praktisi kesehatan), Muhammad Himatul Ikhiyar (Mahasiswa UNNES), Muhammad Maulana Rifky (Mahasiswa IAIN kudus), Abdul Quthbie Zayan Azam (siswa SD Muslimat Unggulan NU kudus), Avifah Nour Ainy (Siswa SD), dan Aisha Ghaza Kania Aaralyn (Siswa SD).

Abud SB Runcing, ketua Lesbumi Kudus mengapresiasi keberanian siswa sekolah dasar membaca puisi di depan khalayak ramai. Menurutnya kesenian seperti membaca puisi menjadi salah satu kegiatan positif yang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Anak adalah investasi masa depan, tidak hanya untuk keluarga melainkan juga untuk zaman. Diantara canda riangnya tersimpan banyak harapan, tinggal bagaimana kita menempanya dan menjaganya. Jangan renggut masa mereka bermain dengan teman maupun keadaan,” katanya.

Baca Juga  Warga Sukolilo Pati Diegrlandang di Polsek, Ada Apa?

Lanjut Abud, mengutip pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup pada zamannya bukan pada zamanmu. Abud menyampaikan bahwa saat ini tantangan terbesar adalah teknologi digital seperti media sosial. Seorang akan lebih mudah terpengaruh ketika memasuki dunia maya apalagi anak remaja yang baru puber. Orang tua harus membekali anaknya dengan agama yang kuat sehingga pengaruh media digital tidak mudah diserap oleh seorang anak.

“Anak adalah titipan dan amanah Allah yang diberikan kepada seorang. Maka orangtua harus bertanggung jawab terhadap perkembangan kehidupan buah hatinya dari pengaruh negatif yang merusak moralnya,” pungkasnya. (Red)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA