PATI, SRn || Pertemuan puluhan nelayan dan petani dalam acara saresehan rembug dan budaya nampaknya menjadi tugas utama bagi Amal Al Ghozali, Ketua DPP Bidang Pangan Partai Demokrat.
Ia yang saat ini digadang-gadang sebagai Calon Anggota DPR RI ini berjanji akan memperjuangkan hak-hak para nelayan dan petani yang selama ini tidak berpihak.
Seperti yang disampaikan Rasmijan, Ketua HNSI Juwana. Ia mengaku prihatin dengan kondisi nasib para nelayan saat ini. Pasalnya, Aturan yang dibuat oleh pemerintah tidak berpihak kepada para nelayan.
Para nelayan hanya bisa berharap nantinya Amal Al Ghozali bisa memperjuangkan hak-hak para nelayan jika nanti pada Pemilihan Legeslatif (Pileg) 2024 bisa duduk di kursi DPR RI khususnya di Komisi IV.
“Para nelayan berharap adanya perubahan aturan, dan jika nanti Pak Amal bisa duduk di kursi DPR RI, tugas utama harus bisa merubah aturan yang bisa mensejahterakan nelayan,”Ungkapnya di acara saresehan rembug dan budaya, petani dan nelayan bersama partai Demokrat Minggu (30/7/2023).
Hal senada juga disampaikan Mus, salah satu petani asal Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati.
Menurutnya, Para petani saat ini banyak mengeluhkan soal kebutuhan pupuk subsidi. Hal itu lantaran pupuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah banyak dikurangi.
Selain itu, kartu tani yang digunakan untuk membeli pupuk juga dianggap tidak tepat sasaran, karena masih banyak orang yang menjual pupuk subsidi dengan harga yang tinggi.
“Pupuk subsidi tidak pakai kartu tani itu banyak, dan kalau beli tanpa kartu tani itu 1 karung kisaran Rp 230 ribu, tapi kalau subsidi hanya Rp 120 ribu, dan ini yang main siapa dan lapor pada siapa kita bingung, karena yang distibutor ini ada yang anggota dewan,”Katanya.
Selain itu, di Pati merupakan basis tanaman padi, namun untuk pemerataan waduk yang ada kurang maksimal, sehingga petani yang harusnya bisa mendapatkan masa panen 3 kali, selalu terkendala air di masa panen ke 3.
“Ada lagi soal solar, petani mau membajak sawah itu susah beli BBM karena hanya dijatah 5 liter, padahal untuk kebutuhan 1 hektare minimal 10 liter itu 1 hari, belum untuk pengairan dan lain-lain,”Ujarnya.
“Mohon, ke depannya kalau Pak Amal terpilih jadi anggota DPR RI, bisa menjawab solusi itu, karena petani kalau tidak ada solar tidak bisa bekerja,”Tambahnya.
Sementara, Amal Al Ghozali menanggapi pernyataan para nelayan dan petani tidak banyak berkomentar. Namun ia berjanji akan membuktikan untuk membuat perubahan apa yang menjadi keluhan para nelayan dan petani.
Dikatakan, Pemerintah itu sebenarnya malas untuk berpikir, mereka itu sangat ketakutan jika bahan pangan atau harga ikan naik.
Padahal anggaran untuk pertanian setahun di indonesia itu hanya Rp 23 triliun, sementara DPR dan pemerintah menutupi anggaran dari BUMN itu setahun Rp 70 Triliun, karena selalu rugi.
“Kalau kita dapat kesempatan mengatur itu, dari Rp 70 Triliun itu saya pindahkan ke pertanian mulai pupuk dan lain-lain, termasuk untuk nelayan, dan itu nanti sudah tidak ada lagi orang mengeluh,”Tegas Amal.
Tidak ada komentar