MENU Senin, 25 Nov 2024

Ketersediaan Minyakita Terbatas

waktu baca 3 menit
Sabtu, 18 Feb 2023 15:37 0 117 Editor

 

PATI, SuaraRakyatJateng – Minyakita langka di pasar hingga distributor. Pedagang hingga emak-emak kesulitan mencari minyak dari Kementrian Perdagangan (Kemendag) itu. Di pasar tradisional keberadaan Minyakita tak ada. Hanya ada minyak kemasan bermerk yang distok para pedagang.

“Sulit Minyakita. Adanya merk biasa. Misalnya Bimoli,” terang pedagang Pasar Puri Baru Aini.

Salah satu pedagang di Pasar Puri, Sugi menambahkan, dalam dua pekan, ia hanya mendapatkan satu karton Minyakita. Hal ini tidak dapat memenuhi kebutuhan pembelinya.

Emak-emak pun terlihat mondar-mandir mencari minyak tersebut. Dia sudah bertanya kepada lima lebih pedagang. Namun, tak mendapat minyak iyu,

“Sudah keliling kemana-mana tapi tak dapat Minyakita. Terpaksa beli minyak goreng merk biasa yang harganya lebih mahal,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu distributor Minyakita di Pati, Rudi Sulistiantono menuturkan, minyak goreng jenis ini sulit didapatkan sejak tiga bulan terakhir.

Dalam sepekan, pihaknya hanya mendapatkan jatah 800 karton hingga 1.800 karton. Jumlah itu bisa habis dalam sekejap.

“Stoknya untuk tiga bulan terakhir ini memang agak tersendat. Dari pabrik itu sepekan mendapatkan satu truk (800-900 karton minyak goreng) sampai dua truk. Itu pun dalam setengah jam sudah habis langsung,” kata pemilik Toko Fatimah itu.

Pihaknya menjual minyak goreng ini dengan harga Rp 140 ribu hingga Rp 145 ribu per karton atau sekitar Rp 12 ribu per liter. Harga itu lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 14.500 per liter.

Baca Juga  138 Kades di Halmahera Utara Bakal Diperpanjang Masa Jabatannya

“Karena kurang ini ya saya cukupkan untuk yang Pati saja. Itu saja masih kurang. Kalau pembeli dari luar Pati ada, dari Rembang tapi dibatasi 50 karton,’’ kata dia.

Sementara itu, salah satu pengecer, Supri mengaku kesulitan mendapatkan Minyakita. Terakhir, dia ini mendapatkan Minyakita sekitar 2-3 minggu lalu. Itu pun sudah habis beberapa hari setelahnya.

“Saya ngambil tergantung kalau stoknya ramai ya ngambil banyak. Kalau sedikit yang ngambilnya sedikit. Memang Minyakita laku, tapi sulit mendapatkannya,” paparnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati Hadi Santosa mengakui kelangkaan ini. Kata dia, kelangkaan ini lantaran pasokan Minyakita tersendat.

“Minyakita tidak terlalu banyak stok. Memang di pasaran masih langka dari sales maupun agen tidak mengirim. Kalau minyak curah memang banyak,” katanya.

Pasokan minyak goreng ini tersendat setelah sempat adanya penghentian distribusi. Saat ini distribusi dilanjutkan lagi. Hadi berharap hal ini membuat stok Minyakita kembali lagi.

”Ada masalah memang dari distrubutor. Karena sempat ada penghentian distribusi. Ini yang paling patut disayangkan. Itu membuat stok di daerah kurang,” jelasnya.

Hadi menjelaskan, tidak ada pembagian jatah Minyakita di tingkat kabupaten maupun provinsi. Pendistribusian dilakukan tergantung kebutuhan dan ketersediaan Minyakita. (Lod/nu)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA